GIMANA SIH TEMPATNYA TANDA BACA (")
PENGGUNAAN ("...") DUA
PADA PERCAKAPAN SEBUAH NOVEL
Mari kita bahas mengenai tanda petik ("..."). Tanda petik bisa kamu temukan di buku bacaan, buku cerita, dan buku yang biasa kamu pelajari setiap hari "Buku Bahasa Indonesia".
Yup! Jangan taruh tanda petik di sembarang tempat ya guys, apalagi ditaruh di sampah atau kolong bawah kamar kamu. Tempatkan sesuai dengan tempatnya. Tanda Petik biasanya di taruh di belakang atau di depan kalimat? Menurut kamu enaknya di taruh di mana coba.
Sebelumnya mari kita ulas penggunaan tanda petik dua ("...") :
Tanda petik dua ("...") sudah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Mengutip sumber tanda petik digunakan sebagai pengapit kutipan langsung yang berasal dari seseorang, sumber pustaka, atau bahan tulis lain. Mengutip judul tanda petik dua digunakan untuk mengapit judul puisi, lagu, film, artikel, drama, naskah, atau bab dalam buku yang dipakai dalam kalimat.
- Penulisan tanda petik dalam nama film atau bab dalam buku
Contohnya:
- “Marlina, si Pembunuh dalam Empat Babak” adalah film favorit saya.
- Kelas VIII mementaskan naskah “Kapai-Kapai”.
- Saya baru menyelesaikan bab “Apriori Historis dan Arsip” dalam Arkeologi Pengetahuan karya Foucault.
- Untuk penyebutan nama, setelah nama diharuskan memakai tanda koma
Contohnya:
“Rey, Monza tuh cewek. Kamu nggak boleh mukul cewek."
- Untuk percakapan yang terlalu panjang, bisa digunakan seperti contoh di bawah ini:
“Terserah apa katamu,” balasku tegas. “Gampang banget kamu mukul Monza. Monza juga perempuan sama kayak Mama kamu, Rey,” tukasku coba menasehati, “bukan aku berniat membela Monza, aku hanya tidak suka melihat kelakuannya yang melenceng.
“Apa ya kamu berani mukul Mama kamu? Kalau iya berarti kamu nggak punya otak,” tuturku berharap Rey akan sadar setelah mendengarnya.
Post a Comment
0 Comments